BSIP Riau Dampingi PBT Pemeriksaan Fase Generatif Jagung di IP2SIP Kubang
Tim Perbenihan Jagung BSIP Riau mendampingi petugas Pegawas Benih Tanaman (PBT) PSBTPH Provinsi Riau Susi Anita, S.TP dan Mhd Usman, SP melakukan pemeriksaan tanaman fase generatif kegiatan Perbenihan Jagung BSIP Riau di IP2SIP Kubang, Rabu (25/9/2024).
Pemeriksaan tanaman fase generatif ini merupakan salah satu tahapan pemeriksaan lapangan dalam proses produksi benih jagung terstandar serta sesuai dengan tahapan alur sertifikasi benih jagung yang terdapat pada Kepmentan No 996 Tahun 2022.
Pemeriksaan tanaman fase generatif ini dilakukan pada saat fase berbunga sebelum tepung sari keluar dan malai belum terbuka, biasanya dilakukan pada saat tanaman berumur maksimal 55 hst.
Parameter yang diamati adalah bentuk/tipe dan warna bunga jantan, bentuk tongkol, posisi tongkol, dan warna tangkai putik/rambut.
Dalam satu kali pemeriksaan, populasi sampel tanaman adalah sebanyak 100 tanaman. Berdasarkan Kepmentan No 966 Tahun 2022, standar pemeriksaan benih di lapangan untuk menghasilkan kelas BD adalah isolasi jarak minimal 200 m, Campuran Varietas Lain (CVL) dan tipe simpang maksimal 2% dan isolasi waktu minimal 30 hari.
Saat ini, pertanaman jagung komposit varietas Jakarin 1 di IP2SIP Kubang telah berumur 55 hst.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, kondisi pertanaman cukup baik dan seragam. PBT PSB TPH memberikan saran untuk mendapatkan hasil yag optimal, sebaiknya dilakukan pemangkasan daun tanaman jagung bagian bawah sehingga nutrisi dapat dimanfaatkan untuk pembesaran tongkol. Selain itu, pengairan menjadi salah satu tahapan pemeliharaan yang sangat penting. Tanaman jagung membutuhkan banyak air pada fase generatif terutama pada fase berbunga (45-55 hst) dan fase pengisian biji (50-80 hst) untuk memperoleh hasil yang baik.
"Baju batiķ beragam motif
Dijual pedagang di areal pasar
Dampingi PBT Pemeriksaan Fase Generatif
Untuk hasilkan benih jagung terstandar"